Monday, April 16, 2012

"Dynamic Duo" sebuah musik retro rock, yang mungkin akan membangkitkan generasi ini





Tahun ini banyak sekali band-band lokal yang ternyata albumnya banyak ditunggu, contohnya album Mothology dari Suri dan Gemuruh Musik Pertiwi dari Komunal. Kedua album ini berhasil membangkitkan sound-sound 70an kembali. Dengan mendengar album-album ini kita mungkin akan merasakan kehadiran Deep Purple dan Black Sabbath atau bahkan Godbless dan Duo Kribo. Kedua album ini dihasilkan dengan Amplifier yang sama


Mothology

Pada track pertama kita akan merasakan sebuah relaksasi yang dihasilkan dari Mothology, dengan musik-musik menghanyutkan dan menghipnotis, ketika selesai kita akan langsung dihajar dengan Gestures, headbang-headbang kecil akan mulai dirasakan, kemudian dilanjutkan dengan Gendats Kepararts, keagresifan ditingkatkan pada lagu ini, Good Friends melanjutkannya dan membuat atmosfir baru dengan mengikuti alunan bass yang santai, lalu nomer lawas Ether di remake menjadi Ether 2.0 tanpa mengurangi esensinya walau liriknya di ubah menjadi bahasa Inggris, sebelum track selanjutnya dimulai inilah saatnya untuk atur ketinggian anda karena kita akan mulai merasakan sebuah pusaran air menarik kita dan itulah lagu Waterloo, bila anda tiduran anda akan merasakan tubuh anda masuk kedalam kasur, lagu itu dilanjutkan dengan 00:30 menandakan waktu untuk entah apapun itu, Adagium menyusul di track selanjutnya kita mungkin akan merasakan lagu Green Machine dari Kyuss pada track ini, yang merupakan nilai positif karena telah bisa menghidupkan sound-sound kasar awal 90an lagi, album ini diakhiri oleh lagu Larry yang telah diberi aksen bahasa Inggris.

Artwork yang dikerjakan oleh Riandy Karuniawan untuk album Mothology


Psychedelic sound : 6/10

Stoner tunes : 9/10

Doom tunes : 6/10

Trip meter : 70%



Gemuruh Musik Pertiwi

Ketika kita menyimak album ini lagu pertama langsung akan memberikan sebuah pandangan “disini uang dan politik tak ada artinya” dari lagu Gemuruh Musik Pertiwi disambung dengan pukulan snare dan intro bass yang melantun dengan satainya di Bakar Kibar, sebuah anthem yang diberi judul Rock Petir melanjutkan perjalanan album ini dengan reff-nya “Dalam nada bagaikan besi, simbol perlawanan atas nama seni” dan efek wah-wah melanjutkannya, yang nantinya akan disambut Pada Mu Negeri, saat melihat judul lagu ini saya langsung berpikir mereka meng-cover lagu nasional, ternyata lebih baik lagi, setelah di dengar ternyata ini adalah sebuah pandangan sinis terhadap sebuah Negara, track selanjutnya adalah Adong Nang Diada, lagu yang penuh dengan bluesy riff dan satu part solo gitar yang membuat kita merasa terbang, lagu selanjutnya adalah anthem perlawanan berjudul Lagu Berani yang memberi sugesti untuk jangan pernah menyerah, penggalan lirik dan nada dari lagu Setan Tertawa dari Godbless memberikan aksen yang asik. Dilanjutkan dengan lagu Esokan Makan Apa? Hidup Adalah Narkotik, satu pandangan gelap tentang keadaan sosial yang sedang terjadi. Lagu berikutnya adalah Sisilia Senandung Sang Bapa masih dengan tema yang sama seperti lagu sebelumnya. Album ini diakhiri dengan sebuah lagu berjudul Ngarbone yang sengaja dibuat untuk mengenang teman mereka yang telah pergi.


Artwork Gemuruh Musik Pertiwi juga dikerjakan oleh Riandy Karuniawan


Blues sound : 8/10

Stoner tunes : 5/10

Metal sound : 7/10

Trip meter : 35%


Dengan keluarnya dua album monster ini kita hanya tinggal menunggu album debut ((AUMAN)) dan album terbaru Seringai.


-Raditya Iskandar



Tweet This

1 comments on ""Dynamic Duo" sebuah musik retro rock, yang mungkin akan membangkitkan generasi ini"

Anonymous said...

Hello, Neat post. There is a problem with your web site in internet explorer, would test this?
IE nonetheless is the market leader and a huge section of other people will leave
out your wonderful writing because of this problem.
my web page: khushkhabari.com

Post a Comment