Saturday, October 25, 2014


Post Music-Movie-Madness dan Bagaimana anda menikmati musik dalam film


Music Movie Madness, pagelaran terakhir dan (mungkin) penutup dari perjalanan singkat kolektif musik bernama Simbiosis Musikalisme. Berawal dari sebuah wacana dan dengan segala daya dan upaya bisa dibuat versi nyata. Musik dan film adalah suatu sinergi yg saling melengkapi satu sama lain. Berikut adalah list lagu-lagu yg terekam dalam otak yg juga sengaja atau tidak muncul di film:

1. Velvet Goldmine (1998)


Sekumpulan orang bergaya bohemia berlari lari menyusuri jalan. Bukan, ini bukan adegan di film Trainspotting, melainkan Velvet Goldmine. Glamor dan flamboyan, adalah 2 kata yg paling pas untuk menggambarkan soundtrack dan filmnya. Baik band-band yg fiksi ataupun musisi yg benar-benar ada sanggup menerjemahkan isi film dengan sangat baik. Beberapa rekomendasi track yg patut disimak :
> Cockney Rebel & Steve Harley - Make Me Smile (Come Up and See Me)
> Grant Lee Buffalo - The Whole Shebang
> Paul Kimble & Andy Mackay - Bitter's End
> Placebo - 20th Century Boy
> Shudder To Think - Ballad of Maxwell Demon
> T-Rex - Diamond Meadows
> The Venus In Furs - Tumbling Down

2. Philadelphia (1993)


Neil Young menyanyikan Philadelphia dengan rasa sedih yang paling dalam. Dia terhanyut dalam cerita. Dibawakan di akhir scene untuk mengakhiri kisah cinta yg tragis antara Tom Hanks & Antonio Banderas

3. The Faculty (1998)


Seorang wanita cantik yg misterius tiba-tiba hadir di sebuah sekolah. Menginvasi tubuh2 para guru dan lain-lain. Memiliki kelemahan jika terkena bubuk ekstasi. Stay Young  dari Oasis menjadi penutup yg membuat anda menjadi muda dan bertenaga kembali

4. Into The Wild (2007)

Eddie Vedder sesaat memasuki alam pikiran Christopher McCandless alias Alexander Supertramp dan mengintepretasikannya dengan sempurna. Menghilang dari hiruk pikuk kota, mencari sudut pandang yg baru yg tidak dilihat orang kebanyakan. Guaranteed menjadi penutup kegundahan hati seorang McCandless. Salah satu lagu yg membuat anda merasa sangat-sangat sepi untuk sesaat. Definisi kesepian yg paling indah.

5. The Beach (2000)


Sekelompok orang mendiami suatu tempat yg hanya sebagian yg tahu. Mencoba membuat tatanan masyarakat baru yg mereka buat sendiri di tempat yg mereka sebut paradise. Porcelain yg dibawakan Moby pun menyatu indah dengan alam Koh Phi Phi.

Saya tahu dan dengar lagu ini tapi saya tidak tahu siapa penyanyinya. Lalu seorang perempuan memberi tahu saya jawabannya dan menyanyikan reff-nya didepan saya. Menyenangkan bukan? Pure Shores dari All Saints. Membawa kita masuk ke parallel universe yg mereka rekayasa

6. The Butterfly Effect (2004)


Ashton Kutcher dan Amy Smart berjalan, berpapasan dan saling memandang. Namun tidak ada yg terjadi setelahnya. Stop Crying Your Heart Out dari Oasis menjadi latar ending

7. Trainspotting (1996)


Dikejar-kejar dan berlari menyusuri jalan. Kali ini tentang junkie yg mempunyai nilai-nilai yg mereka percayai diiringi Lust For Life dari Iggy Pop.


8. A Clockwork Orange (1971)


Alex menyanyikan Singing In The Rain dari Gene Kelly saat sedang menyiksa dan menelanjangi dengan mengunting pakaian seorang wanita. Terlalu vulgar dan keras.

9. X-Men : Days Of Future Past (2014)


Wolverine dibangunkan dari tidur dua kali oleh senandung dari Roberta Flack - The First Time Ever I Saw You. Entah apa maksudnya. 

Jim Croce - Time In a Bottle. Adegan slowmotion Quicksilver digabung dengan suara dari Jim Croce membuat scene ini cukup epic untuk dilihat berulang kali.

10. The Worlds End (2013)


Gairah orang-orang tua yg dikala muda mempunyai misi untuk menaklukan 12 bar. "We wanna get Loaded and we wanna have a good time" dari Primal Scream cukup menggambarkan keinginan kuat mereka.

11. Lost in translation (2003)



Scarlett Jo terdampar dan terasing di negeri orang. Kesendirian mempertemukannya dengan Bill Murray dan bernyanyi Just Like Honey dengan The Jesus and Mary Chain 

12. Fight Club (1999)


Edward Norton berdiri bergandengan dengan Helena Bonham melihat gedung-gedung yang hancur dan roboh lalu keadaan diperparah oleh The Pixies saat mereka membawakan Where Is My Mind?. Total chaos.


13. Donnie Darko (2001)


The Killing Moon dari Echo and the bunnymen menjadi lagu pembuka film cult time travel ini. McCulloch jumawa jika tidak ada lagu se-elegan Killing Moon

14. Lord Of War (2005)


Scene pembuka kita diajak melihat lebih dekat bagaimana peluru diproses menjadi amunisi yg mematikan dengan latar musik dari Buffalo Springfield yaitu For What Its Worth.

15. Control (2007) 


Ian Curtis kembali kerumahnya, masuk kamar dan memandang poster David Bowie membawakan Drive In Saturday. Mungkin Ia sedang berimajinasi apakah sanggup melampaui ketenarannya

16. Nymphomaniac (2013)


Nafsu seks yang berlebihan tapi dikemas dengan apik oleh Lars Von Trier. Rammstein menggebu-gebu membawakan Fuhre Mich layaknya hasrat seksual Joe


17, 2001 : A Space Odyssey


Terlalu futuristik di zamannya. Perjalanan ke luar angkasa diiringi musik klasik dari Johan Strauss terlalu megah dan epik.




Demikian yg bisa saya tulis dalam kesempatan ini. Semoga hari anda selalu menyenangkan.


Bilal Abdullah













Tweet This

0 comments on " "

Post a Comment