Monday, January 9, 2012

Is It for You, You Stoned Sabbath Fans!


Beberapa waktu yang lalu saya mendengar berita bahagia yang mengatakan bahwa Black Sabbath reuni (saya langsung berharap mereka datang ke Indonesia), kebahagiaan ini pun berlanjut setelah kabar berikutnya mengatakan mereka akan membuat album baru.

Sambil menunggu album tersebut saya akan memberikan ulasan berseri untuk beberapa minggu ke depan tentang band-band yang sangat ter-influence oleh ke-agresifan musik yang diciptakan oleh Black Sabbath. Dengan berbekal tempo yang lambat atau sedang, durasi per lagu yang mungkin bisa membuat seorang ayah melewatkan kelahiran anak pertamanya, fuzz yang padat, psychedelic riffs, volume bass yang diluar nalar, ganja, vokal yang cukup melodis, dan dentuman drum yang gila, band-band yang akan diulas ini mecoba untuk membuat imitasi sound-sound berat khas Black Sabbath.

Sebelum saya mengulas band-band ini, saya akan memberi sedikit informasi tentang Stoner Rock terlebih dahulu, karena kelahiran Black Sabbath bukan hanya semata-mata lahirnya sebuah band baru tapi juga sebagai penanda lahirnya sebuah aliran musik baru yang bisa kita kenal sekarang sebagai Heavy Metal, seiiring berjalannya waktu Heavy Metal juga melahirkan banyak sub-genre, dan ada dua sub-genre yang paling mendekati musiknya Black Sabbath yang pertama adalah Doom Metal dan yang kedua adalah Stoner Rock, saya hanya akan memberikan 2 ulasan untuk band Doom Metal dengan alasan, kebanyakan dari band Doom Metal memiliki vokal yang menyerupai suaranya Cookie Monster dari Sesame Street (Man I’m High as a Kite, I Wanna Hear Something Trippy not Cookie Monster), saya sudah mengurangi dosis untuk mengkonsumsi band dengan vokal “Cookie Monster”, bukannya anti tapi hanya mengurangi.

(Bagi anda yang sudah tidak asing dengan Stoner Rock, anda bisa langsung menikmati ulasan band-nya)

Mengapa disebut sebagai Stoner Rock?, ini karena hampir semua band yang membawakan musik seperti ini dan para pendengarnya adalah pemakai marijuana (stoner), hal ini disebabkan oleh efek marijuana yang membuat para musisi ini jadi lebih mengeksplorasi permainan gitar untuk lebih psychedelic, dan memperlambat tempo permainannya, sampai-sampai lupa waktu. Tetapi tidak berarti anda diharuskan untuk mengkonsumsi hal tersebut untuk bisa menikmati musiknya.

Sebenarnya musik yang bisa diklasifikasikan sebagai Stoner Rock sudah bisa ditemukan di penghujung tahun 60an pada band Blue Cheer, dan di tahun 70an pada band seperti Led Zeppelin, Sir Lord Baltimore, Captain Beyond, Leaf Hound, dan Black Sabbath sendiri. Bahkan band Hardcore Punk seperti Black Flag pun bisa diklasifikasikan sebagai Stoner Rock, khususnya pada album My War, mungkin karena Black Sabbath juga masih menjadi influence mereka. Namun term Stoner Rock sendiri baru ada pada tahun 90an setelah dua band dari California yaitu Kyuss dan Sleep muncul, yang sangat jelas pengaruh Black Sabbath-nya. Setelah Kyuss bubar dan masing-masing personilnya membuat band lagi, baru lah kemudian Stoner Rock menyebar keseluruh dunia, untuk lebih khususnya ke benua Eropa. Walaupun penyebaran Stoner Rock bisa dikatakan masih underground tapi tetap saja aliran ini masih hidup sampai sekarang, sama seperti sub-genre Heavy Metal lainnya, mungkin analogi yang cocok untuk menggambarkannya adalah kecoa. Untuk di Indonesia sendiri peredaran Stoner Rock masih cukup jarang, saya hanya tahu Suri yang berani mengangkat aliran ini, entah bila ada yang lain lagi, yang pasti saya akan selalu berharap makin banyak lagi yang berani mengusung aliran ini.



-Raditya Iskandar



Tweet This

0 comments on "Is It for You, You Stoned Sabbath Fans!"

Post a Comment