Sunday, September 18, 2011

Blues di Jumat malam



Pada jumat malam tanggal 16 lalu ada sebuah acara yang bertajuk Blues On Reds yang diselenggarakan oleh InaBlues. Bertempat disebuah kafe di bilangan Cipete,Jaksel. Tempatnya sangat nyaman tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu sempit. Acara dimulai pukul 9.05, penampilan pertama dilakukan oleh band yang bisa dibilang sebagai band langganannya simbiosis musikalisme, karena hampir disemua acara yang telah kami selenggarakan, mereka juga tampil, mereka adalah The Wall.

Dua lagu pertama yang mereka bawakan adalah lagu cover dari salah satu artis papan atas Indonesia yaitu, Akhirnya jatuh cinta dan Ada yang hilang dari Ipang. Kemudian disusul dengan Lepaskan, lagu ciptaan mereka sendiri lalu dilanjutkan dengan Bento. Ketika The Wall tampil ternyata diluar hujan dan hal ini makin menguatkan suasana kelam dari music blues itu sendiri. Sejujurnya saya masih menunggu lagu-lagu blues tua untuk mereka bawakan, mengingat bahwa ini adalah acara blues. Setelah mereka membawakan Bento, ternyata datanglah saat-saat yang saya tunggu. Sebuah nomor lawas ciptaan Robert Johnson, Crossroad blues dibawakan. Lagu yang memang sudah mejadi lagu wajib bagi seluruh semua musisi blues di dunia ini. Menurut saya pribadi lagu ini adalah highlight bagi penampilan The Wall malam itu, karena mereka membawakannya dengan cukup berbahaya. Penampilan dilanjutkan dengan sebuah Jam session asik yang sempat membuat saya menghentakan kaki untuk beberapa saat. Lagu selajutnya adalah sebuah cover dari John Mayer, waiting on the world to change. Penampilan The Wall pada malam itu ditutup dengan Redhouse-nya Jimi Hendrix.

Pada awalnya saya hanya bertujuan menonton The Wall, ternyata pada malam itu tidak hanya mereka yang bermain, tetapi ada sebuah duo menarik yang menamakan dirinya Random Color Fever dengan format Lead & Rhythm gitar secara bergantian. Ada sebuah rasa hampa yang timbul disaat mereka bermain, karena hanya ada 2 suara gitar dan sedikit vocal, namun inilah intinya. Bagi saya blues adalah suatu kehampaan yang dicurahkan lewat musik. Hal ini dibuktikan oleh mereka dengan lagunya sendiri, Paycheck blues yang bercerita tentang telat gajian. Acara malam itu selesai kira-kira pukul 11 yang secara kebetulan juga ditutup dengan Redhouse.

Dukung terus musik berpotensi!

-Raditya Iskandar

Foto oleh Satrya Damarjati

More Photos



Tweet This

0 comments on "Blues di Jumat malam"

Post a Comment