Friday, August 13, 2010

Kula Shaker & Ian Brown





Seumur hidup saya baru 3 kali datang ke konser musik. Yang pertama adalah Radio Dept, kemudian Belle and Sebastian (dapet gretongan, yaudah sikat), dan yang terakhir Ian Brown & Kula Shaker pada 6 Agustus 2010 lalu (turns out it became one of the greatest history of my life). Ian Brown adalah eks vokalis Stone Roses yang tetep eksis berkarir solo meskipun selalu berada di bawah bayang-bayang band legendaris Madchester itu. Kula Shaker band asal London dengan masa keemasan di tahun 96-99 ini baru aja ngeluarin album bulan Juni kemarin, dan menurut saya gak kalah sama karya-karyanya yang dulu.Sebelum mulai, saya sempet dateng ke Meet&Greet di salah satu hotel mewah daerah Senayan. Ternyata pas sampe di hotel saya ketemu junior saya di kampus, eh ternyata dia udah duluan foto bareng Ian dan geng Kula. Yaudah makin menggebu-gebu gak mau kalah. Saya yang bareng dengan temen-temen dari Provoke langsung melipir ke ruangan. Sempet nungguin sekitar 30 menit, akhirnya Ian George Brown pun dateng. Antar percaya dan gak percaya bisa berada seruangan sama Juru Selamat kaum Indies. Sesi Tanya jawab pun berlangsung singkat, rata-rata pertanyaannya gak jauh dari Stone Roses deh. Kemudian langsung menyerbu Ian untuk signing session. Lumayan saya dapet tandatangan dan foto bareng yang pertama. Sayang saya waktu itu terlalu konsen sama Ian jadi gak ikut M&G nya Kula Shaker.


Hujan gerimis malu-malu yang mengguyur venue di Lapangan ABC Senayan, bikin suasana jadi mirip Glastonburry (sok tau, kayak pernah aja). Suasana dingin-dingin Manchester malam itu justru makin menambah euforia penantian Ian dan Kula Shaker yang sebentar lagi bakal berbagi panggung. Setelah berapa kali ada atraksi asap di panggung yang bikin deg-degan, yes akhirnya Kula Shaker is on stage! Saat intro Sound of Drums dimainin, temen saya teriak-teriak penuh kegirangan, “NG****T!! INI BUKAN MIMPI KAN!!”. Atraksi Crispian Mills yang lincah sambil bergitar bikin dia terlihat sangat panas (hot), uggh. Lagu-lagu favorit saya yang malam itu masuk ke dalam setlist adalah Peter Pan, Modern Blues, Jerry Was There, 303, Hey Dude, Tattva, Hush, dan yang membuat lautan manusia puwecah: tentu saja Govinda. Temen saya yang bilang “NG****T” tadi tiba-tiba nyeletuk, “Aduh jadi pengen masuk Hindu nih”. Akhirnya mereka pamit dan turun dari panggung. Saya sempet bengong karena gak percaya satu jam telah berlalu


Tapi saya gak sedih berlarut-larut dong, karena sekitar jeda 20 menit akhirnya sosok dengan baju training warna kuning naik ke panggung. There he was, membuka penampilan dengan I Wanna be Adored membuat crowd sing along. Btw, lagu ini adalah lagau galau saya dulu, heheh. Malam itu Ian Brown joget monyetnya dipadu dengan gerakan senam yang lucu membuat dia terlihat muda dan fit. Saya yakin semuanya pada berharap Brown membawakan lagu-lagu Stone Roses lebih banyak. Malam itu total 18 lagu yang dibawakan. Beberapa diantaranya adalah Golden Gaze, Love Like a Fountain, Keep What You Got, Longsight M13, FEAR. Setelah lagu terakhir dimainin, Ian dan band nya melipir dari panggung. Tentu saja crowd langsung ber-We Want More, We Want More, dan bener kan ternyata mereka balik lagi kan (yakin karena udah liat bocoran setlistnya). Setelah dua lagu, akhirnya lagu yang bikin crowd puwecah: Fools Gold jadi penutup encore. Ian Brown yang katanya gak kangen sama Stone Roses rupanya tetep ngandelin lagi-lagu band lamanya sebagai klimaks di konsernya. AAAHHH saya sedih, konser pun beneran selesai malam itu. I wish I could rewind the whole show :’(


Oya, ada satu lagi kejutan yang saya alami malam itu. Temen saya yang kebetulan jadi LO untuk Ian Brown mempersilahkan saya dan beberapa teman untuk masuk ke belakangan panggung. Ternyata udah cukup banyak “penyelundup” disana hehe yang lagi ngantri. Lumayan deh bisa foto bareng Ian Brown dan dikasih setlistnya Kula Shaker :D
Oya, ada beberapa poin menarik dari konser tersebut:
1. Ternyata Ian dan Kula itu gak akur, mereka saling ngedumel di belakangnya.
2. Kula Shaker rempong , terutama Crispian yang katanya agak angkuh. Kalo Ian malah cenderung santai
3. Momen terseru Kula adalah saat bawain 303 (saya suka improvisasi di line: “I’m just, I’m just, Im just-nya)
4. Kalo Ian Brown tentu saja pas I Wanna be Adored
5. Ohya, Ian juga sempet nginjek2 bendera UK yang dikasih sama penonton dari bawah panggung.
6. Selepas konser ini saya jadi galau karena memori yang terlalu indah pada malam itu (apeu) dan gak bisa terulang lagi

**Kredit foto:
Mahdesi Iskandar (http://www.facebook.com/album.php?aid=192296&id=562987599)
Satria Ramadhan

- Tiavita Herdiana



Tweet This

2 comments on "Kula Shaker & Ian Brown"

Anonymous said...

sayang event bersejarah tsb meninggalkan luka :(

http://www.facebook.com/note.php?note_id=415230098634&id=1811199967

-- ark

mahdesi on May 26, 2013 at 12:36 PM said...

...but Ian Brown came back with the Stone Roses! :D

Post a Comment