
John Mayer yang hadir dengan album pertamanya Room For Squares pada tahun 2001 merupakan salah satu solois pria terbaik saat ini berdasarkan award-award yang diraihnya, John Mayer pun merupakan artis yang memiliki album-album lintas genre yang hadir dengan kegemilangannya pada tangga nada musik internasional dan penjualan albumnya. Ketenaran John Mayer juga tidak terbatas pada pencapaiannya dibidang musik, ia juga meraih perhatian media dan masyarakat luas berkat andil hubungannya dengan artis-artis Hollywood, John pun beberapa kali mendapat predikat “Playboy” dari media.
Namun sebagai penikmat musik yang jujur, kita sesekali sekiranya mencoba (walaupun sulit) untuk keluar dari pencitraan media dan segalanya yang diluar musik itu sendiri sebagai satu track yang disebut mp3 atau apa saja yang bisa mengeluarkan suara dari music player kita. Setelah memilah musik dari faktor eksternal yang membuat musik itu hidup dalam dunia ini sebagai sebuah industri, kita hanya tinggal dengan musik yang terdiri dari instrumen dan vokal (yang umumnya memiliki lirik). Dua hal inilah yang sangat indah untuk dinikmati saat bersamaan, seperti penikmat teh manis yang menikmati teh dan gula yang tercampur lebih dari teh dan gula sendiri.
Dalam proses yang hadir tanpa paksaan, saya perlahan-lahan mulai jatuh cinta dengan musik dari John Mayer. Dalam banyak dari lagunya, John Mayer menghadirkan banyak kejujuran hidup sehari-hari yang sangat manusiawi dan bisa terkait dengan banyak kejadian di hidup ini, setidaknya kejadian yang dialami dan diimajinasikan John Mayer yang mungkin malah membawa kita kesana dengan musiknya. Dalam banyak lagu-lagunya John menceritakan banyak hal yang sangat luas temanya, mulai dari cinta, keseharian, hingga sosial politik. Singkatnya John menghadirkan lagu-lagu jujur nan indah yang disajikan dengan berbagai sentuhan.
Disamping lagu-lagu radio hit yang sudah dikenal dan lagu blues yang menarik bagi telinga berkat hentakan dan kentalnya musik blues, John Mayer menghadirkan puluhan track lain yang tidak kalah bagus dan menurut saya sangat sayang untuk dilewatkan. Lagu-lagu seperti Something’s Missing, New Deep, Love Song For No One, 83, Dreaming With A Broken Heart, Love Soon dan Split Screen Sadness merupakan beberapa lagu yang sering tertinggal untuk dinikmati oleh para penikmat musik. Terkadang lagu-lagu ini mendapat kesan ‘biasa’ atau ‘lumayan’ saja. Namun bila dinikmati dengan seksama, lagu-lagu ini membawa lirik yang jujur dan ringan dengan makna mendalam yang mampu ditransformasikan pada kehidupan nyata dengan alunan musik yang simpel namun tidak pernah meninggalkan kreatifitas bermusik tingkat tinggi oleh sang artis.
Akhir kata, salut untuk John Mayer atas musik-musik indahnya yang mewarnai hidup saya. Untuk pembaca, berikanlah kesempatan lagi untuk mendengar karya-karya yang belum terdengar dari John Clayton Mayer, Ciao! :-)
Chandraditya Kusuma

4 comments on "The Unheard of John Mayer : Menemukan Simplisitas Yang Rumit"
yah begitulah john mayer
salah satu musisi terbaik dekade 2000an
dari room for squares sampai battle for studies
menemani hari-hari gua
nice review
john mayer memang ya haha
thankyou mir.
tapi tetep belum bisa ngimbangin Eric Clapton ya chan..
dalam banyak aspek setara sih menurut gw, bahkan lebih hmmm..
dan ada satu aspek yang menang jauh, look hahahhahahahhaha
Post a Comment